Pengolahan
Kutipan
Kutipan dan Rujukan
Kutipan dan Rujukan
Kutipan dibatasi dengan informasi
yang diambil dari sumber tertentu baik yang berupa buku ilmu pengetahuan, karya
tulis ilmiah, cerita, artikel, feature, pidato, atau tulisan ilmu pengetahuan
lainnya.
Rujukan, acuan, atau referensi
dapat dibatasi dengan informasi yang dijadikan tumpuan atau pegangan dalam
mengolah dan mengembangkan informasi ilmiah selanjutnya.
Penulisan
Kutipan dan Rujukan
Nawawi (dalam
Mulyono, 2011), ada dua jenis kutipan langsung, yakni langsung yang terdiri
atas empat baris atau kurang, dan kutipan langsung yang terdiri atas lima baris
atau lebih. Kutipan tidak langsung merupakan kutipan yang berbentuk parafrasa
(menulis kembali dengan bahasa sendiri) dari bentuk informasi sumbernya.
Kutipan langsung yang
terdiri atas empat baris atau kurang ditulis sesuai kutipan dengan ketentuan
berikut.
·
Terintegrasi
dengan tulisan uraian. Kutipan ini tidak mengambil tempat khusus.
·
Diawali
dan diakhiri tanda petik (“)
·
Sumber
kutipan ditulis sebelum atau sesudah kutipan.
Contoh:
Artikel
itu tulisan faktual yang intinya berupa pembahasan tentang satu persoalan.
Soeseno (1993) membatasinya dengan , “Tulisan tentang suatu masalah berikut
pendapat dan pendirian penulis tentang masalah itu.” Dengan demikian, sebuah
artikel itu membahas suatu persoalan berdasarkan sudut pandang penulis.
Kutipan langsung yang
terdiri atas lima baris atau lebih ditulis dengan ketentuan berikut:
·
Menjorok
pada ketikan kedelapan
·
Antar
baris berjarak lebih rapat daripada spasi uraian, atau berjarak satu spasi jika
uraian berspasi satu setengah atau dua.
·
Tidak
dilengkapi tanda petik.
·
Didahului
dan/diakhiri dengan penyebutan sumber kutipan.
Contoh:
Tentang penyebab munculnya
masalah dalam pengajaran bahasa asing di negeri kita, Altje Talley (Prosiding KIPBIPA III) mengutarakan
pendapatnya seperti berikut.
Hingga saat ini cukup banyak
asumsi yang telah dilontarkan penyebab terjadinya hal itu. Ada yang melihatnya
dari aspek psikologi seperti motivasi, bakat, sudah memiliki bahasa pertama,
sudah melewati masa kritis belajar bahasa, dan ada yang melihatnya dari segi
perbedaan struktur bahasa. Belakangan, tanpa mengecilkan arti faktor-faktor di
atas, para ahli melihat itu dari segi budaya.
Kutipan tidak
langsung ditulis sesuai dengan ketentuan di bawah ini
·
Bentuk
kutipan adalah bentuk parafrasenya atau bentuk yang berbeda dari bentuk aslinya
namun terkandung maksud yang sama
·
Tidak
ada penggunaan tanda petik atau cara khusus pengetikan.
·
Terintegrasi
dengan tulisan uraian.
·
Sumber
kutipan ditulis sebelum atau sesudah kutipan.
Contoh:
Berdasarkan pendapat Brown
(1994), Mulyono (2002) mencatat empat
level proefisiensi pembelajar bahasa asing. Keempat level proefisiensi yang
dimaksudkan adalah level pemula (novice
level), level dasar (intermediate
level), level lanjut (advanced level),
dan level unggul (superior level)
Catatan
kaki.
Catatan kaki atau footnote adalah catatan yang ditulis di
akhir halaman dengan maksud memberikan berbagai keterangan tentang penjelasam
yang dikemukakan sebelumnya. Adapun fungsi catatan kaki sebagai berikut:
·
Menyatakan
sumber informasi yang dikemukakan dalam teks
·
Memberikan
keterangan atau penjelasan yang jelas tentang yang dikemukakan dalam teks
·
Menyatakan
kejujuran penulis
·
Memberikan
panduan kepada pembaca yang bermaksud mencari informasi lanjutan tentang apa
yang ditulis dalam teks
·
Memperkokoh
kebenaran informasi dalam teks
·
Memperkuat
kepercayaan pembaca terhadap informasi yang dikemukakan dalam teks.
Berdasarkan teknik pencatatannya,
catatan kaki terdiri atas empat jenis, yakni catatan kaki lengkap, ibid, loc.cit, dan op.cit.
Contoh:
contoh
catatan kaki lengkap:
1. Chaer, Abdul. Kamus Idiom Bahasa Indonesia. Ende
Flores:Nusa Indah
2. Chaer, Abdul. 1988. Semantik:Pengantar Studi tentang Makna.
Bandung:Sinar Baru
3. Djalal, Dino Patti. (Tanpa
tahun). Harus Bisa, Seni Memimpin ala SBY.
Jakarta.
4. Keraf, Gorys.1984. Komposisi. Ende Flores: Nusa Indah
Ibid merupakan singkatan dalam
bahasa Latin dari kata Ibidem. Pengertiannya adalah pada tempat yang sama.
Singkatan ini digunakan apabila catatan kaki ini merujuk pada sumber yang sama
dan halaman yang sama. Jika halamannya berbeda maka singkatan ibid dilengkapi
dengan halaman.
Contoh Ibid:
5. Ibid.
6. Ibid. hal.3
Loc.cit merupakan singkatan dalam
bahasa Latin dari kata loco citato. Pengertiannya pada tempat yang telah
dikutip. Singkatan ini digunakanuntuk menyatakan bahwa sumber informasi sama,
halaman sama namun sudah terhalang sumber lain.
Contoh
Loc.cit:
7. Djalal.loc.cit.
8. Keraf.loc.cit.hal.21
Op.cit. merupakan singkatan dalam
bahasa Latin opera citato. Pengertianya adalah pada karya yang telah dikutip.
Singkatan ini digunakan jika kutipan dipetik dari sumber yang sama yang telah
disebutkan lebih dahulu dengan halaman yang berbeda. Dengan begitu, maka
setelah singkatan op.cit.selalu dicantumkan nomor halaman,.
Contoh:
Keraf. Narasi
dan Deskripsi. Op.cit. hal 27
0 komentar:
Posting Komentar