Penggunaan Ejaan
a.
Pemakaian Huruf
Tahap
penyuntingan ejaan dalam pemakaian huruf yang perlu kita cermati adalah
penulisan huruf abjad, huruf vokal, huruf konsonan, huruf kapital, huruf
miring, huruf diftong, gabungan huruf konsonan, dan pemenggalan kata.
b. Penulisan Kata
Pilihan
kata merupakan komponen yang penting dalam tulisan. Tulisan dianggap kurang
baik jika pemilihan katanya kurang tepat dan sesuai walaupun penyajiannya baik.
Menyunting pilihan kata dibutuhkan kecermatan. Hal ini disebabkan, penulis yang
akan menuliskan gagasannya dengan bahasa tulis, tentu saja menimbang-nimbang
lebih dahulu, kata apa yang sebaiknya digunakan. Hal itu akan terlihat dari
pengungkapan penulis itu. Jika gagasan penulis dapat dipahami oleh pembacanya
dengan cepat dan tepat maka dapat dikatakan pilihan kata penulis itu baik.
c.
Pemakaian Angka dan
Lambang Bilangan
Pemakaian
angka dan lambang bilangan dalam bahasa Indonesia sudah diatur sesuai dengan
kaidah penulisan angka dan lambang bilangan yang terdapat dalam buku Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan. Jadi penulisan dalam karya ilmiah harus menganut pada kaidah
tersebut.
d.
Pemilihan Unsur
Serapan
Terdapat
dua macam unsur serapan dalam bahasa Indonesia. Pertama, unsur pinjaman yang
belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. Misalnya, shuttle
cock, assalamu’alaikum, dan charter . Kedua, unsur pinjaman yang pengucapan
dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Misalnya, accessory yang kita serap ke dalam
bahasa Indonesia menjadi sistem, oktaf, dan aksesori.
e.
Pemakaian Tanda Baca
Pemakaian
tanda baca dalam hal ini bukanlah tanda bagaimana seharusnya orang membaca
sebuah naskah, melainkan tanda untuk mempermudah dalam memahami jalan pikiran
yang terdapat pada sebuah naskah atau tulisan.
Ada
14 tanda baca yang perlu diperhatikan, yaitu:
1) tanda
baca titik,
2) tanda
baca koma,
3) tanda
titik dua,
4) tanda
titik koma,
5) tanda
hubung,
6) tanda
pisah,
7) tanda
ellipsis,
8) tanda
tanya,
9) tanda
seru,
10) tanda kurung, kurung
siku,
11) tanda petik,
12) tanda petik tunggal,
13) tanda garis miring,
14) tanda penyingkat.
Contoh:
Penyuntingan
ejaaan
Hasil Penyuntingan
Sumber:
Depdiknas.
2005. Pengembangan Kemampuan Penyuntingan
Karya Ilmiah. Jakarta: Depdiknas.
0 komentar:
Posting Komentar