Apa yang harus kita
lakukan dengan karya ilmiah yang sudah berhasil kita selesaikan? Apakah karya
ilmiah tersebut hanya kita simpan, biarkan, atau bahkan hanya buat
kenang-kenangan kalau kita dulu pernah membuatnya?
Tentu saja tidak, karena
kita harus mempublikasikan guna menyebarluaskan manfaatnya kepada pembaca.
Dimana kita dapat
mempublikasikannya? Terdapat dua macam sarana guna mempublikasikan karya ilmiah
kita yakni, publikasi lewat penerbitan dan publikasi secara lisan.
Publikasi
Penerbitan
Publikasi
penerbitan karya ilmiah harus terlebih dulu memperhatikan jenis media penerbitan
yang akan digunakan. karakteristik karya ilmiah menentukan media yang akan
mempublikasikannya.
Artikel
ilmiah populer berdasarkan karakteristiknya dapat dipublikasikan di koran,
majalah, atau harian umum lainnya. Misalnya, majalah Tempo. Sedangkan artikel
penelitian tidak mungkin tepat dipublikasikan lewat media umum seperti itu.
Artikel penelitian mempunyai wadah tersendiri yaitu, jurnal atau majalah ilmiah
pada setiap kategori topik yang dipilih. Artikel tentang kebahasaan mempunyai
jurnal sendiri, yaitu jurnal bahasa. Misalnya jurnal Bahasa dan sastra dari
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Jika topiknya tentang kesastraan,
publikasi karya ilmiah bisa dilakukan lewat majalah Horison.
Setiap
media publikasi mempunyai karakteristik yang harus dipenuhi oleh karya ilmiah
tersebut, salah satunya tentang sistematika penulisan. Sistematika penulisan
pada media publikasi lebih hampir sama dengan sistematika penulisan karya
ilmiah lainnya, namun biasanya sedikit dimodifikasi untuk mempersingkat karya
ilmiah tersbut.
Sumber:
Depdiknas.
2005. Pengembangan Kemampuan Menulis
Karya Ilmiah. Jakarta: Depdiknas.
0 komentar:
Posting Komentar